Kamis, 29 Oktober 2015

Its's you


PART 1

     Ketukan jarinya membuat irama tersendiri, dia bukan ingin membuat sebuah nada tapi hanya mengusik rasa bosannya. Matanya hanya melihat keluar jendela, tetesan hujan sangat terlihat jelas dimatanya beberapa orang sibuk kesana kemari hanya untuk menghindari sang hujan.

   Dia alihkan perhatiannya  ke jam tangan yang melingkar dengan manis dipergelangan kirinya, waktu sudah menunjukkan pukul 04.40 itu berarti orang yang ditunggunya sudah telat dari waktu yang telah dijanjikan.

   Dia mendecak kesal lalu meminum caffe latenya yang sudah hampir habis, baru saja ia ingin memesan sebuah sapaan langsung terdengar ditelinganya.

   Hai” dia melihat kedepan, melihat orang yang sudah sangat ia kenal.

   Elu mau buat gue lumutan atau sampai berkarat disini ” ucapnya penuh kekesalan sedangkan orang itu hanya tersenyum lalu duduk di kursi depannya yang berbatasan meja dengannya.

  Gue telat karna hujan tau ” sebisa mungkin ia berbuat alasan karna tak ingin mendengar ocehan dari gadis didepannya ini.

  Alasan aja lu, bilang aja elu telat karna pacaran dulu ” ucapnya tepat sasaran.

  hehehe itu elu tau kenapa malah nanya lagi ” gadis itu menatapnya tak percaya karna orang dihadapannya mengakui apa yang dikatakannya barusan.

  Jadi elu nyuruh gue kesini buat apa? ” tanyanya  yang ingin tau karna temannya ini sudah memberinya pesan di pagi hari.

  Gue butuh bantuan ” keningnya mengkerut pertanda tak mengerti ucapan temannya barusan.
  Elu kalau ngomong yang jelas dong Dre ”.

  Gue mau elu.....

.............................................................


   Lagi-lagi dia harus menunggu dan tidak sekolah hari ini, dan betapa bodohnya dia mau mengabulkan permintan temannya itu.

   Gue serasa jadi sopir pribadi aja deh ” ucapnya kesal, orang yang ditunggunya masih saja belum menampakkan dirinya, dia tak berniat mencari karena dia memang tidak tau siapa yang ditunggunya.

   Karena terlalu bosan dia mengeluarkan earphonenya dan mulai menekan play pada mp3 miliknya, dia mulai mengikuti nada-nada yang didengarnya, untuk mendalami apa yang didengarnya dia mulai memejamkan matanya sebentar lalu membuka matanya kembali.

   Seorang pria berkaca mata hitam dan memakai kemeja hitam kotak-kotak, itulah satu kesimpulan yang dilihatnya saat melihat pria itu melintas dihadapannya.

  Tanpa disadari pria itu bahwa dia menjatuhkan sebuah saputangan biru laut,  dia pun memungut saputangan itu lalu segera mengejar pria itu, tak butuh lama untuk mengejarnya karna tangannya sudah menarik ujung kemeja pria itu.

   Apa ” ucapnya dingin, dia terkejut mendapat respon pria itu.

  Elu baru saja ja.....” ucapannya terhenti begitu saja karna pria itu pergi tak tertarik dengan apa yang akan diucapkannya.

   Sudah mau dikembalikan saputangannya, eh malah pergi sebelum aku ngomong, dasar cowok ngeselinpikirnya lalu mengantongi saputangan itu.

  Dia kembali duduk dikursi panjang, dengan rasa sabarnya dia masih saja menunggu dibandara. Dia merogoh saku celananya untuk mengambil handphone yang masih saja bergetar bahkan setelah sudah ada digenggamannya.

  Dia menekan 4 angka yang sebagai password dihandphonenya lalu ada sebuah pesan masuk, dibukanya pesan itu yang langsung membuatnya kesal bukan main.

  Dia mulai mencari nomor setelah dapat dia langsung  menekan tombol hijau.

  Maksud elu apa ” ucapnya yang langsung ke inti pembicaraan.

  elu ngerjain gue ya Dre, gue nggak terima gue sudah nunggu 3 jam disini dan elu bilang ia sudah sampai ke apartemennya setengah jam yang lalu ”.

  Bodoh, gue nggak terima maaf elu ” ucapnya lalu memutuskan telpon.

   Ia menghela napas lelah dan pergi meninggalkan bandara yang masih ramai dengan orang-orang yang ingin datang atau meninggalkan bandara seperti dirinya.

  Ia hempaskan tubuhnya diatas kasur, merasa lelah karena yang dilakukannya sejak dibandara hanya berdiri dan duduk.

   Gue capek ” gumamnya lalu memejamkan mata, membiarkan rasa ngantuk menguasai dirinya.

   Dia sangat terlihat cantik saat tertidur, hanya saja dia terlalu bodoh untuk mengetahui kecantikannya yang sering dikagumi oleh orang secara diam-diam.
   Rambut dan matanya memiliki warna yang sama yaitu kecoklatan dan itulah yang menjadi ciri khas dirinya. Kadang dia harus mendapat maslah dengan warna rambutnya yang dianggap terlalu berlebihan untuk anak sma.

  Tapi dia tidak peduli, warna rambutnya ini adalah keturunan dari papanya dan dia sangat suka sekali bernampilan seadanya, yang penting sopan di mata orang lain itu sudah cukup pikirnya.

   Matanya mulai mengerjap menyesuaikan kegelapan didalam kamarnya, tangannya meraba kesana kesini mencari sesuatu.

  Hp gue mana sih” ucapnya lalu menggeser tubuhnya ke tepi ranjang lalu mulai meraba lagi.

  “Ih nih hp hilang kemana lagi, pas gue butuh hilang pas nggak butuh malah muncul” gerutunya lagi lalu menggeser tubuhnya lagi.

  Dug. Tubuhnya jatuh dari ranjang, membuatnya kesakitan dibagian pinggang.

   Sumpah nih kamar kok gelap banget ya, serasa dikuburan aja pakai acara gelap-gelapan ” ucapnya yang mulai meracau.

  Bruk. Suara pintu terbuka dengan kasarnya, ia berjalan ke sisi dekat pintu lalu menekan saklar seketika lampu menyala dengan terangnya.

  Apa yang lu lakukan disitu Cam? ” tanyanya bingung saat melihat Camel tergeletak di lantai.

  Cam Cam elu kra gue kamera apa ” ucapnya kesal lalu duduk didekat kaki ranjang.

  “ Lah nama elu kan Camelia elu mau gue panggil Lia ” ucapnya seraya berjalan kearah Camelia yang sedang mengusap pinggangnya seraya mengelengkan kepalanya menandakan tidak setuju.

  Elu kesini mau apa? ” tanyanya jutek.

  Dih segitunya elu marah sama gue, gue kan sudah minta maaf mana gue tau kalau dia pulang nggak bareng elu”.

  Cih alasan aja ” ucapnya lalu berdiri.

  Duh Camel gue bawa tuh anak yang buat elu kesal setengah mati sampai ke ubun-ubun ” Camel mengernyit tak mengerti.

  Elu bawa siapa? ” tanyanya bingung.

  Sepupu gue, elu baiknya marahi dia bukan gue yang baik hati dan bertampang polos ini, tau nggak Cuma elu doang yang selalu marahi gue sedangkan orang selalu menghormati gue ” ucapnya lalu memsang wajah imutnya yang sangat imut bagi orang lain tapi tidak untuk Camel, baginya itu tampang yang sangat memuakkan.

  Dijitaknya kepla cowok itu lalu melipat kedua tangannya.

  Mana sepupu lu, gue mau marahi dia, sudah tiga jam gue tungguin kaya supir eh malah dia pulang duluan nggak ngajak-ajak gue ” Andre hanya tertawa mendengar gerutuannya.

  Masuklah, dia sudah kesal sama elu ” panggilnya lalu seseorang masuk, Camel mulai melihat dari ujung kaki sampai ke kepalanya dan betapa terkejutnya saat dia melihat wajah orang itu.
  Elu... ” pekiknya.

seru ?? anda bisa baca selanjutnya  It's you Part 2,
Unknown Web Developer

just a young man try to change his world

Tidak ada komentar:

Posting Komentar