Rabu, 18 November 2015

Sang Iblis Cantik



Hari ini begitu panas jadi aku memilih untuk duduk di dekat jendela yang menghadap kelantai satu bagian belakang sekolah. Desiran angin mulai mendinginkan tubuh ku dari hangat nya ruang kelas ini. Tak seperti disekolah lain yang memiliki fasilitas AC ataupun pendingin lain nya ruang kelas ku begitu hampa dengan semua itu.

“sssssrrrrrruusssh” suara air terdengar di telinga ku, dengan rasa penasaran aku berdiri dan mendekat jendela. Aku melihat kebawah dan tentu saja rasa penasaran ku hilang ternyata itu hanya pemandangan yang sering terjadi disekolah ini.

Aku melihat Raisa terduduk dengan tubuh basah kuyup dengan tatapan sedih menghadap tanah. Disekitar dia ada tiga orang wanita yang tertawa dengan Ember yang tadinya berisi air. Tak salah lagi ini perbuatan dari Trio Badai yang merupakan tiga wanita dengan berparas cantik dan jutek disekolah ini. 

Dibalik wajah cantik mereka, ada sifat buruk yang menemaninya yaitu sifat merendahkan orang lain. Nama mereka adalah Nisa, Ayu, dan Chelsea mereka semua merupakan anak dari orang yang berpengaruh di sekolah hingga kota ini. Dimulai dari Nisa yang merupakan anak dari kepala Sekolah disini yang merupakan ketua dari kelompok ini. Disusul Oleh Chelsea anak dari walikota di kota ini. 

“ Raka Lihat apa ? “ suara ini muncul dan menghilangkan fokusku melihat kebawah, aku pun menoleh untuk melihat siapa yang bertanya. Ternyata itu adalah Satya yang merupakan teman baik ku sekaligus teman sebangku dari kelas 1 sma ini hingga kelas 3 Sma ini. 

“ Lihat aja sendiri sat “ ku menjawab dengan menunjuk jendela tempat ku melihat tadi

“ Kasian Raisa sejak kelas 2 hingga sekarang selalu dibully mereka, rasanya aku pingin memukul mereka kalau mereka cowok “ sambil menggelengkan kepala satya kembali ketempat duduk nya.

“ Yaudah Yuk kita kerjaan trio Kampret tuh “ dengan rasa semangat aku berkata soalnya perbuatan mereka udah semakin parah saja. Yang tadinya hanya bully yang bersifat mengejek sekarang sudah ketingkat fisik.

“ Gk usah mimpi tong, mereka tuh anak orang gede, ntar dilaporin aneh aneh kebapak nya mau “ satya hanya berkata dengan datar

“ Yah abis nya udah parah gitu loh mereka, atau kita kerjain tanpa ketahuan ? mau gk ? “ sambil kembali duduk ke tempat duduk ku yang berada disamping satya. 

“ Mau gimana sih emang nya “ sambil melempar kertas ke tong sampah yang berada di depan kami.
“ Gk ada ide sih “ sambil tertawa aku mengatakan nya.

“ Ah lupakan aja bentar lagi kan kita mau lulus jadi selesai juga dong masalah nya Rasia kalau dia lulus “ kata satya dengan santai nya

“ Tet..tet...tet..tet “ suara dering lonceng berakhirnya jam istirahat pun mulai berbunyi. Para anak-anak yang lain mulai kembali ketempat mereka. Sekitar beberapa menit masuk lah Chelsea dan Ayu kedalam kelas. Nisa tak berada dikelas ini dia berada di kelas lain di sebelah kami bersama Raisa. 

Berselang 10 menit sejak dering bel tadi berbunyi sang guru pun mulai masuk kedalam kelas dan mengajarkan pelajaran. Rasa bosan mulai muncul dikepala ku dikarnakan tempat duduk ku dan satya disebelah kiri paling pojok belakang aku punya kesempatan buat tidur.

“ Sat bangunin aku kalau gurunya kesini yah “ Dengan mata ku mulai tertutup aku pun mulai menundukkan kepala ku dan mulai terlelap dengan Nyenyak.

“ Plak “ dengan kaget aku terbangun dari tidur lelap ku sang guru ternyata menghentak papan tulis dengan kerasnya. Dengan rasa jengkel ku kepada Satya yang tak membangunkan ku aku berniat memukulnya ternyata dia masih tertidur juga dan gk sadar dengan suara tadi.

“ Ah si kampret molor juga ternyata “ dalam hati aku berkata sambil menyenggol kaki nya untuk membangun kan dia. Usaha ku percuma soalnya dia tetap tak terbangun dan Pak budi mulai mendekati kami berdua .

“ Satya bangun “ Berteriak dengan keras di telinga Satya. 

“ Siap pak “ dengan reflek dia berkata tanpa tau apa yang sedang terjadi. Sungguh hebat otak nya sudah mengatur jawaban ketika terbangun.

“ Kalian berdua ini sering tidur gk pernah kapok di beri tugas menulis seratus kali saya tidak akan tidur di kelas pak Budi “ pak budi dengan lantang bertanya

Ruang kelas mulai hening sambil melirik kesamping aku hanya melihat teman ku yang lain hanya tersenyum kepada kami berdua. Kecuali Sang dua primadona tadi mereka malah melihat kami dengan jijik. 

“ Ampun Pak ini terakhir kali nya pak “ aku berkata dan satya hanya mengangguki aku dengan maksud setuju dengan perkataan ku.

“ Sepulang sekolah kamu bersihkan toilet Lantai satu dibelakang sekolah “ pak budi menunjuk toilet yang tadi berada tepat di depan kejadian raisa tadi pagi.

“ Iya pak... “ kami menjawab dengan menunduk

Pak budi mulai kembali ke papan tulis tanpa menghiraukan kami berdua dan dia kembali mengajar seakan tak terjadi apapun. Begitu pula dengan Satya dia kembali tidur tanpa mempedulikan pak Budi. 

“ Ah sikampret tidur lagi tapi tinggal set jam lagi udah habis nih kelas “ berkata dalam hati dan mulai mencatat isi penjelasan yang ada di papan tulis.

“ tet..tet..tet..tet “ dering bel menandakan bahwa jam matkul ini sudah berakhir sekaligus menandakan pergantian matkul selanjut nya. 

“ Udah habis ta Raka ? “ Satya berkata sambil menepuk pundak ku

“ Sat kaget aku, kenapa kau pegang pundak ku tiba-tiba ?, ah tapi udah ganti kelas loh abis ini kelas nya bu Arum “ aku menjawab sambil melanjutkan mencatat sisa-sisa penjelasan pak Budi dipapan tulis

“ Sumpah ? aku gk tidur kali ini, Ah sok rajin kamu Raka ngapain juga perlu di catat tuh kan ada di buku “ raka berkata sambil melihat isi catatan ku.

“ Bu Arum doang yah baru semangat, biarlah kata bunda harus rajin belajar “ aku menajwab dengan nada bercanda

“ Gaya mu tong “ Satya menjawab dengan nada bercanda 

Tak lama kemudian bu Arum masuk kedalam kelas mengenakan baju yang lumayan kencang dan bagi umat pria dia guru tercantik di sekolah ini. Selain masih muda wajah nya berparas begitu cantik tanpa makeup yang tebal. 

Dengan semangat para pria dikelas ini termasuk aku dan Satya memperhatikan guru ini dengan seksama selama dia mengajar. Seakan-akan waktu bergerak cepat dan waktu menunjukkan bahwa 5 menit lagi akhir dari pelajaran ini.

“ Sat 5 menit lagi nih, aku gk mau ini berakhir “ aku berkata kepada satya menirukan suara orang yang seakan-akan ingin menangis 

“ I know what you feel bro “ satya menjawab dengan nada yang serempak dengan ku.

“tet..tet..tet..tet “ Tanda menujukkan bahwa akhir dari matkul ini sekaligus menandakan tanda berkahir persekolahan hari ini. 

“ Raka kamu bersihkan sendiri yah soalnya cika mau pulang bareng aku “ wajah memohon di tunjukkan Satya yang memang wajah ini selalu muncul ketika dia ada mau nya saja

“ Pacaran mulu ah, yaudah ntar besok traktir aku di kantin yah “ aku menjawab dengan sedikit jengkel dengan Satya

“ bye bye bro sayang “ Satya mulai pergi meninggalkan kelas.

“ Homo Laknat “ aku hanya berkata sambil membereskan semua barang-barang ku. 

Waktu menunjukkan jam 04.00 Pm dan aku harus segera membersihkan toilet yang dibawah. Aku pun meninggalkan kelas dan saat aku mau meninggalkan kelas aku melirik ternyata sang dua primadona masih didalam kelas. mereka terlihat sedang tertawa sambil melihat hp mereka. Aku tak mengerti dengan mereka jadi aku hanya pergi ke toilet yang dibawah.

Suasana mulai berasa sepi rasa takut muncul di diriku soalnya sekolah ini memiliki banyak kisah seram dari cerita bahwa sekolah ini awalnya rumah sakit dll. Walaupun itu hanya mitos tapi aku mulai berasa takut dengan suasana sepi ini.

Saat aku mulai mendekat ke toilet aku melihat pak Budi sedang menunggu kami berdua. Awal nya aku tak melihat siapapun namun setelah aku mendekat aku melihat pak Budi sedang duduk
“ Loh mana sih Satya “ pak Budi bertanya sambil melihat kesekitar ku

“ owh tadi bunda nya nelpon dan ada urusan mendadak pak “ aku menjawab dengan lantang agar tak terlihat seperti berbohong kepada pak Budi

“ Yaudah kamu bersihkan nih sendiri. Besok suruh Satya ketemu saya “ Pak budi meninggalkan aku menuju ke tempat parkiran yang ada di samping gedung sekolah ini.

Toilet ini merupakan toilet yang isi nya ada dua jenis yakni cowok cewek.  Dan tiap jenis tadi memiliki satu ruangan besar yang di dalamnya ada 4 toilet dengan pintu tertutup dan 1 kaca besar berserta ruang tengah yang lebar. 

Aku pun mulai masuk ke toilet cowo dan saat aku masuk ternyata toilet ini sudah lumayan bersih jadi aku pun meinggalkan nya dan pergi ke toilet wanita. 

“ Pekerjaan mudah “ aku berkata dalam hati

Saat aku mulai masuk kedalam Toilet wanita tadi aku pun melihat ke kaca. Tak terduga ternyata diri ku ganteng juga. Pikiran itu mulai hilang ketika aku mendengar suara tangis kecil di dalam salah satu ruangan toilet ini. 

“ Ada Siapa yah ??? “ aku bertanya dan mulai membuka satu persatu pintu yang ada di dalam toilet ini untuk mengetahui siapa di dalam nya.

Saat pintu ketiga terbuka aku hanya melihat Raisa menangis dengan baju yang masih setengah basah.
“ Kamu Raisa kan ?? “ aku berkata kepadanya.

“ hu..hu..hu...hu “ Raisa tak menjawabku dia hanya terus menangis kecil

“ Jawab dong kamu Raisa kan ? “ aku bertanya untuk meyakinkan diriku aku sedang melihat manusia bukan makhluk aneh

Unknown Web Developer

just a young man try to change his world

Tidak ada komentar:

Posting Komentar