Hari ini begitu panas jadi aku
memilih untuk duduk di dekat jendela yang menghadap kelantai satu bagian
belakang sekolah. Desiran angin mulai mendinginkan tubuh ku dari hangat nya
ruang kelas ini. Tak seperti disekolah lain yang memiliki fasilitas AC ataupun
pendingin lain nya ruang kelas ku begitu hampa dengan semua itu.
“sssssrrrrrruusssh” suara air
terdengar di telinga ku, dengan rasa penasaran aku berdiri dan mendekat
jendela. Aku melihat kebawah dan tentu saja rasa penasaran ku hilang ternyata
itu hanya pemandangan yang sering terjadi disekolah ini.
Aku melihat Raisa terduduk dengan
tubuh basah kuyup dengan tatapan sedih menghadap tanah. Disekitar dia ada tiga
orang wanita yang tertawa dengan Ember yang tadinya berisi air. Tak salah lagi
ini perbuatan dari Trio Badai yang merupakan tiga wanita dengan berparas cantik
dan jutek disekolah ini.
Dibalik wajah cantik mereka, ada
sifat buruk yang menemaninya yaitu sifat merendahkan orang lain. Nama mereka
adalah Nisa, Ayu, dan Chelsea mereka semua merupakan anak dari orang yang
berpengaruh di sekolah hingga kota ini. Dimulai dari Nisa yang merupakan anak
dari kepala Sekolah disini yang merupakan ketua dari kelompok ini. Disusul Oleh
Chelsea anak dari walikota di kota ini.
“ Raka Lihat apa ? “ suara ini muncul
dan menghilangkan fokusku melihat kebawah, aku pun menoleh untuk melihat siapa
yang bertanya. Ternyata itu adalah Satya yang merupakan teman baik ku sekaligus
teman sebangku dari kelas 1 sma ini hingga kelas 3 Sma ini.
“ Lihat aja sendiri sat “ ku menjawab
dengan menunjuk jendela tempat ku melihat tadi
“ Kasian Raisa sejak kelas 2
hingga sekarang selalu dibully mereka, rasanya aku pingin memukul mereka kalau
mereka cowok “ sambil menggelengkan kepala satya kembali ketempat duduk nya.
“ Yaudah Yuk kita kerjaan trio
Kampret tuh “ dengan rasa semangat aku berkata soalnya perbuatan mereka udah
semakin parah saja. Yang tadinya hanya bully yang bersifat mengejek sekarang
sudah ketingkat fisik.
“ Gk usah mimpi tong, mereka tuh
anak orang gede, ntar dilaporin aneh aneh kebapak nya mau “ satya hanya berkata
dengan datar
“ Yah abis nya udah parah gitu
loh mereka, atau kita kerjain tanpa ketahuan ? mau gk ? “ sambil kembali duduk
ke tempat duduk ku yang berada disamping satya.
“ Mau gimana sih emang nya “
sambil melempar kertas ke tong sampah yang berada di depan kami.
“ Gk ada ide sih “ sambil tertawa
aku mengatakan nya.
“ Ah lupakan aja bentar lagi kan
kita mau lulus jadi selesai juga dong masalah nya Rasia kalau dia lulus “ kata
satya dengan santai nya
“ Tet..tet...tet..tet “ suara
dering lonceng berakhirnya jam istirahat pun mulai berbunyi. Para anak-anak
yang lain mulai kembali ketempat mereka. Sekitar beberapa menit masuk lah
Chelsea dan Ayu kedalam kelas. Nisa tak berada dikelas ini dia berada di kelas
lain di sebelah kami bersama Raisa.
Berselang 10 menit sejak dering
bel tadi berbunyi sang guru pun mulai masuk kedalam kelas dan mengajarkan
pelajaran. Rasa bosan mulai muncul dikepala ku dikarnakan tempat duduk ku dan
satya disebelah kiri paling pojok belakang aku punya kesempatan buat tidur.
“ Sat bangunin aku kalau gurunya
kesini yah “ Dengan mata ku mulai tertutup aku pun mulai menundukkan kepala ku
dan mulai terlelap dengan Nyenyak.
“ Plak “ dengan kaget aku
terbangun dari tidur lelap ku sang guru ternyata menghentak papan tulis dengan
kerasnya. Dengan rasa jengkel ku kepada Satya yang tak membangunkan ku aku
berniat memukulnya ternyata dia masih tertidur juga dan gk sadar dengan suara
tadi.
“ Ah si kampret molor juga
ternyata “ dalam hati aku berkata sambil menyenggol kaki nya untuk membangun
kan dia. Usaha ku percuma soalnya dia tetap tak terbangun dan Pak budi mulai
mendekati kami berdua .
“ Satya bangun “ Berteriak dengan
keras di telinga Satya.
“ Siap pak “ dengan reflek dia
berkata tanpa tau apa yang sedang terjadi. Sungguh hebat otak nya sudah
mengatur jawaban ketika terbangun.
“ Kalian berdua ini sering tidur
gk pernah kapok di beri tugas menulis seratus kali saya tidak akan tidur di
kelas pak Budi “ pak budi dengan lantang bertanya
Ruang kelas mulai hening sambil
melirik kesamping aku hanya melihat teman ku yang lain hanya tersenyum kepada
kami berdua. Kecuali Sang dua primadona tadi mereka malah melihat kami dengan
jijik.
“ Ampun Pak ini terakhir kali nya
pak “ aku berkata dan satya hanya mengangguki aku dengan maksud setuju dengan
perkataan ku.
“ Sepulang sekolah kamu bersihkan
toilet Lantai satu dibelakang sekolah “ pak budi menunjuk toilet yang tadi
berada tepat di depan kejadian raisa tadi pagi.
“ Iya pak... “ kami menjawab
dengan menunduk
Pak budi mulai kembali ke papan
tulis tanpa menghiraukan kami berdua dan dia kembali mengajar seakan tak
terjadi apapun. Begitu pula dengan Satya dia kembali tidur tanpa mempedulikan
pak Budi.
“ Ah sikampret tidur lagi tapi
tinggal set jam lagi udah habis nih kelas “ berkata dalam hati dan mulai
mencatat isi penjelasan yang ada di papan tulis.
“ tet..tet..tet..tet “ dering bel
menandakan bahwa jam matkul ini sudah berakhir sekaligus menandakan pergantian
matkul selanjut nya.
“ Udah habis ta Raka ? “ Satya berkata
sambil menepuk pundak ku
“ Sat kaget aku, kenapa kau
pegang pundak ku tiba-tiba ?, ah tapi udah ganti kelas loh abis ini kelas nya
bu Arum “ aku menjawab sambil melanjutkan mencatat sisa-sisa penjelasan pak Budi dipapan
tulis
“ Sumpah ? aku gk tidur kali ini,
Ah sok rajin kamu Raka ngapain juga perlu di catat tuh kan ada di buku “ raka
berkata sambil melihat isi catatan ku.
“ Bu Arum doang yah baru
semangat, biarlah kata bunda harus rajin belajar “ aku menajwab dengan nada
bercanda
“ Gaya mu tong “ Satya menjawab
dengan nada bercanda
Tak lama kemudian bu Arum masuk
kedalam kelas mengenakan baju yang lumayan kencang dan bagi umat pria dia guru
tercantik di sekolah ini. Selain masih muda wajah nya berparas begitu cantik
tanpa makeup yang tebal.
Dengan semangat para pria dikelas
ini termasuk aku dan Satya memperhatikan guru ini dengan seksama selama dia
mengajar. Seakan-akan waktu bergerak cepat dan waktu menunjukkan bahwa 5 menit
lagi akhir dari pelajaran ini.
“ Sat 5 menit lagi nih, aku gk
mau ini berakhir “ aku berkata kepada satya menirukan suara orang yang
seakan-akan ingin menangis
“ I know what you feel bro “
satya menjawab dengan nada yang serempak dengan ku.
“tet..tet..tet..tet “ Tanda
menujukkan bahwa akhir dari matkul ini sekaligus menandakan tanda berkahir
persekolahan hari ini.
“ Raka kamu bersihkan sendiri yah
soalnya cika mau pulang bareng aku “ wajah memohon di tunjukkan Satya yang
memang wajah ini selalu muncul ketika dia ada mau nya saja
“ Pacaran mulu ah, yaudah ntar
besok traktir aku di kantin yah “ aku menjawab dengan sedikit jengkel dengan
Satya
“ bye bye bro sayang “ Satya
mulai pergi meninggalkan kelas.
“ Homo Laknat “ aku hanya berkata
sambil membereskan semua barang-barang ku.
Waktu menunjukkan jam 04.00 Pm
dan aku harus segera membersihkan toilet yang dibawah. Aku pun meninggalkan
kelas dan saat aku mau meninggalkan kelas aku melirik ternyata sang dua
primadona masih didalam kelas. mereka terlihat sedang tertawa sambil melihat hp
mereka. Aku tak mengerti dengan mereka jadi aku hanya pergi ke toilet yang
dibawah.
Suasana mulai berasa sepi rasa
takut muncul di diriku soalnya sekolah ini memiliki banyak kisah seram dari
cerita bahwa sekolah ini awalnya rumah sakit dll. Walaupun itu hanya mitos tapi
aku mulai berasa takut dengan suasana sepi ini.
Saat aku mulai mendekat ke toilet
aku melihat pak Budi sedang menunggu kami berdua. Awal nya aku tak melihat
siapapun namun setelah aku mendekat aku melihat pak Budi sedang duduk
“ Loh mana sih Satya “ pak Budi
bertanya sambil melihat kesekitar ku
“ owh tadi bunda nya nelpon dan
ada urusan mendadak pak “ aku menjawab dengan lantang agar tak terlihat seperti
berbohong kepada pak Budi
“ Yaudah kamu bersihkan nih
sendiri. Besok suruh Satya ketemu saya “ Pak budi meninggalkan aku menuju ke
tempat parkiran yang ada di samping gedung sekolah ini.
Toilet ini merupakan toilet yang
isi nya ada dua jenis yakni cowok cewek.
Dan tiap jenis tadi memiliki satu ruangan besar yang di dalamnya ada 4
toilet dengan pintu tertutup dan 1 kaca besar berserta ruang tengah yang lebar.
Aku pun mulai masuk ke toilet
cowo dan saat aku masuk ternyata toilet ini sudah lumayan bersih jadi aku pun
meinggalkan nya dan pergi ke toilet wanita.
“ Pekerjaan mudah “ aku berkata
dalam hati
Saat aku mulai masuk kedalam
Toilet wanita tadi aku pun melihat ke kaca. Tak terduga ternyata diri ku
ganteng juga. Pikiran itu mulai hilang ketika aku mendengar suara tangis kecil
di dalam salah satu ruangan toilet ini.
“ Ada Siapa yah ??? “ aku
bertanya dan mulai membuka satu persatu pintu yang ada di dalam toilet ini
untuk mengetahui siapa di dalam nya.
Saat pintu ketiga terbuka aku
hanya melihat Raisa menangis dengan baju yang masih setengah basah.
“ Kamu Raisa kan ?? “ aku berkata
kepadanya.
“ hu..hu..hu...hu “ Raisa tak
menjawabku dia hanya terus menangis kecil
“ Jawab dong kamu Raisa kan ? “
aku bertanya untuk meyakinkan diriku aku sedang melihat manusia bukan makhluk
aneh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar